Mengenai Saya

Foto saya
JAKARTA TIMUR, DKI JAKARTA, Indonesia
hai, kenalin nama gue "ika rafika" , gue adalah seorang mahasiswi bimbingan dan konseling semester 2 yang baru naik ke semester 3 dan yang sebentar lagi punya adik kelas. ngga tau kenapa, gue bangga banget sebentar lagi bakal jadi kakak kelas, awalnya. tapi setelah ngeliat calon adik kelas gue ternyata secara pemikiran, wajah, dan penampilan lebih dewasa dari gue, gue mikir ribuan kali buat jadi kakak kelasnya. gue itu aktif di kepramukaan dari gue sd sampai gue kuliah kaya sekarang ini.

Minggu, 06 September 2015

sepenggal kisah



Sepenggal kisah

Sahabat, bolehkah aku menuliskan satu hal tentang kita?
tentang 2 orang sahabat yang  telah menentukan jalannya masing-masing
tentang 2 orang sahabat yang  masih berada dalam lingkup yang sama, namun dibatasi dinding  tipis yang seolah memisahkan jarak ribuan kilometer, dan entah dilapisi oleh apa sehingga membuat kita tak saling mendengar jeritan hati bahwa “AKU MERINDUKANMU”

Ya… aku merindukanmu sahabat…

Malam ini aku menulis dalam diam, tenggelam dalam tangis yang begitu dalam
sedikit berlebihan tapi aku tidak peduli
karena aku menuliskan tentangmu, tentang sahabat terbaik  yang dengan sangat aku rindukan

Memang, waktu akan terus berjalan maju
dan segala yang terjadi takkan pernah terulang
mau tidak mau, suka tidak suka tapi inilah yang terjadi

Seolah tidak peduli dengan keadaan,  aku memang terlihat sangat  cuek dan seolah tidak peduli
tapi tahukah kau sahabat? Aku menangis pilu
rasanya aku ingin menangis memelukmu dan membisikkan kata “aku sangat menyayangimu, merindukanmu, dan bisakah kita seperti waku itu?”

Aku sadar, aku yang menjauh
tapi pernahkah kau bertanya dalam benakmu
apa yang membuatku seperti itu?

jujur aku sedikit cemburu
pada sosok lain yang selalu ada bersamamu
aku merasa seolah terasingkan saat kita berada dalam satu tempat dank au memilih terus bersamanya
dan aku memilih bersama yang lain


Sahabatku tersayang
beberapa waktu yang telah berlalu  alasanku tetap hadir disini adalah untuk bertemu denganmu
saling bersenda gurau, saling bertukar cerita  selama satu minggu kita tidak bertemu
tentang  jalan mana yang  perlu kita lalui walau tak tahu arah, bertanya pada pak polisi dan masih banyak lagi
kemudian kita menceritakan pada yang lain dengan polosnya
dan mereka tertawa mendengr dan melihat tingkah kita yang mereka sebut “anak kecil”

aku rindu dengan sangat
aku tak peduli tangisku malam ini akan membuat mataku  terlihat membesar esok hari
atau kepalaku yang akan  sedikit pusing karena kurang  tidur
 menghabiskan sepanjang malam untuk menuliskan tentang kita, 

sahabatku tercinta
salahkah sikapku ini?
salahkah aku merindukan hal yang kini kusadari takkan lagi sama
salahkah egoku semakin mempertebal dinding pemisah kita?

Mungkin memang salahku yang tak mampu berfikir dewasa tentang bagaimana harus menyikapi perubahan
mungkin memang salahku yang tak mampu menerima keadaan bahwa kau memiliki sahabat yang lain
mungkin memang salahku yang belum dewasa yang hanya mengedepankan egoku bahwa kau harus tetap mejadi sahabatku, dan bukan sahabat yang lain
mungkin memang salahku yang memutuskan menjauh darimu sementara kau terus berusaha merangkul

dan…
mungkin memang salahu menulis tentang kita, padahal aku tahu bahwa semua takkan lagi sama

Untukmu sahabat terbaikku       
                    "AA"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar