Sepenggal kisah
Sahabat, bolehkah aku menuliskan satu hal tentang kita?
tentang 2 orang sahabat yang telah menentukan jalannya masing-masing
tentang 2 orang sahabat yang masih berada dalam lingkup yang sama, namun dibatasi dinding tipis yang seolah memisahkan jarak ribuan kilometer, dan entah dilapisi oleh apa sehingga membuat kita tak saling mendengar jeritan hati bahwa “AKU MERINDUKANMU”
tentang 2 orang sahabat yang telah menentukan jalannya masing-masing
tentang 2 orang sahabat yang masih berada dalam lingkup yang sama, namun dibatasi dinding tipis yang seolah memisahkan jarak ribuan kilometer, dan entah dilapisi oleh apa sehingga membuat kita tak saling mendengar jeritan hati bahwa “AKU MERINDUKANMU”
Ya… aku merindukanmu sahabat…
Malam ini aku menulis dalam diam, tenggelam dalam tangis
yang begitu dalam
sedikit berlebihan tapi aku tidak peduli
karena aku menuliskan tentangmu, tentang sahabat terbaik yang dengan sangat aku rindukan
sedikit berlebihan tapi aku tidak peduli
karena aku menuliskan tentangmu, tentang sahabat terbaik yang dengan sangat aku rindukan
Memang, waktu akan terus berjalan maju
dan segala yang terjadi takkan pernah terulang
mau tidak mau, suka tidak suka tapi inilah yang terjadi
dan segala yang terjadi takkan pernah terulang
mau tidak mau, suka tidak suka tapi inilah yang terjadi
Seolah tidak peduli dengan keadaan, aku memang terlihat sangat cuek dan seolah tidak peduli
tapi tahukah kau sahabat? Aku menangis pilu
rasanya aku ingin menangis memelukmu dan membisikkan kata “aku sangat menyayangimu, merindukanmu, dan bisakah kita seperti waku itu?”
tapi tahukah kau sahabat? Aku menangis pilu
rasanya aku ingin menangis memelukmu dan membisikkan kata “aku sangat menyayangimu, merindukanmu, dan bisakah kita seperti waku itu?”
Aku sadar, aku yang menjauh
tapi pernahkah kau bertanya dalam benakmu
apa yang membuatku seperti itu?
tapi pernahkah kau bertanya dalam benakmu
apa yang membuatku seperti itu?
jujur aku sedikit cemburu
pada sosok lain yang selalu ada bersamamu
aku merasa seolah terasingkan saat kita berada dalam satu tempat dank au memilih terus bersamanya
dan aku memilih bersama yang lain
pada sosok lain yang selalu ada bersamamu
aku merasa seolah terasingkan saat kita berada dalam satu tempat dank au memilih terus bersamanya
dan aku memilih bersama yang lain
Sahabatku tersayang
beberapa waktu yang telah berlalu alasanku tetap hadir disini adalah untuk bertemu denganmu
saling bersenda gurau, saling bertukar cerita selama satu minggu kita tidak bertemu
tentang jalan mana yang perlu kita lalui walau tak tahu arah, bertanya pada pak polisi dan masih banyak lagi
kemudian kita menceritakan pada yang lain dengan polosnya
dan mereka tertawa mendengr dan melihat tingkah kita yang mereka sebut “anak kecil”
beberapa waktu yang telah berlalu alasanku tetap hadir disini adalah untuk bertemu denganmu
saling bersenda gurau, saling bertukar cerita selama satu minggu kita tidak bertemu
tentang jalan mana yang perlu kita lalui walau tak tahu arah, bertanya pada pak polisi dan masih banyak lagi
kemudian kita menceritakan pada yang lain dengan polosnya
dan mereka tertawa mendengr dan melihat tingkah kita yang mereka sebut “anak kecil”
aku rindu dengan sangat
aku tak peduli tangisku malam ini akan membuat mataku terlihat membesar esok hari
atau kepalaku yang akan sedikit pusing karena kurang tidur
menghabiskan sepanjang malam untuk menuliskan tentang kita,
aku tak peduli tangisku malam ini akan membuat mataku terlihat membesar esok hari
atau kepalaku yang akan sedikit pusing karena kurang tidur
menghabiskan sepanjang malam untuk menuliskan tentang kita,
sahabatku tercinta
salahkah sikapku ini?
salahkah aku merindukan hal yang kini kusadari takkan lagi sama
salahkah egoku semakin mempertebal dinding pemisah kita?
salahkah sikapku ini?
salahkah aku merindukan hal yang kini kusadari takkan lagi sama
salahkah egoku semakin mempertebal dinding pemisah kita?
Mungkin memang salahku yang tak mampu berfikir dewasa
tentang bagaimana harus menyikapi perubahan
mungkin memang salahku yang tak mampu menerima keadaan bahwa kau memiliki sahabat yang lain
mungkin memang salahku yang belum dewasa yang hanya mengedepankan egoku bahwa kau harus tetap mejadi sahabatku, dan bukan sahabat yang lain
mungkin memang salahku yang memutuskan menjauh darimu sementara kau terus berusaha merangkul
dan…
mungkin memang salahu menulis tentang kita, padahal aku tahu bahwa semua takkan lagi sama
mungkin memang salahku yang tak mampu menerima keadaan bahwa kau memiliki sahabat yang lain
mungkin memang salahku yang belum dewasa yang hanya mengedepankan egoku bahwa kau harus tetap mejadi sahabatku, dan bukan sahabat yang lain
mungkin memang salahku yang memutuskan menjauh darimu sementara kau terus berusaha merangkul
dan…
mungkin memang salahu menulis tentang kita, padahal aku tahu bahwa semua takkan lagi sama
"AA"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar