kasih ayah

KASIH AYAH

Aku tak pernah berfikir seberapa besar ia menyimpan harapannya padaku
setelah aku melihatnya, begitu besar dan aku tak pernah melihat mata yang begitu  berharap dalam dirinya selain malam itu.







Aku ini orang egois
yang lebih mementingkan apa yang aku inginkan

kepentinganku adalah hal yang wajib baginya
tapi kepentingannya, adalah nomor kesekian dalam hidupku.

Aku tak pernah menyadari
bahwa aku adalah orang terpenting dan sangat berarti baginya
 karena aku berfikir, bahwa aku hanya benalu dalam hidupnya.

berapa kali ia memikirkan aku dalam tiap helaan nafasnya?
banyak, tak terhingga...

tapi...
berapa kali aku memikirkannya dalam hari-hari kehidupanku?
tidak pernah

tiap hal buruk yang aku lakukan, adalah hal baik baginya, dan ia dapat memakluminya
tapi hal baik yang ia lakukan untukku, hanyalah sampah yang tiada berarti bagiku.

kini aku berfikir
bila ayah tiada..
siapa yang akan memikirkanku?
siapa yang akan selalu tersenyum padaku, bila aku berbuat salah?
siapa yang akan melindungiku, dikala aku sedang dalam bahaya?

kata terimakasih..
mungkin tak sebanding dengan segala pengorbanan yang kau berikan
tapi kata terima kasih ini, hanyalah kata yang mampu ku berikan
karena aku, tak mampu membalas pengorbanan seperti yang kau lakukan

ayah...
kasihmu tiada batas bagiku, anakmu yang merajuk...